12
Januari 2015
Aku nggak tahu harus mulai menceritakannya darimana. Yang jelas, seminggu sebelum tanggal ini, aku sama temenku, Merita sudah tahu kalau MitraKukar bakal datang ke Malang karena ada turnamen SCM Cup. Merita mencoba nyari-nyari info tentang penginapan MitraKukar di Malang. Dan ya, akhirnya kita mengetahui bahwa mereka melakukan TC di Hotel Kusuma Agrowisata, Batu lewat akun instagram Gavin, salah satu pemain MitraKukar.
Merita ini adalah teman dekatku semenjak TimNas U-19 muncul. Dia ngefans sengefans-ngefansnya sama kiper kebanggaan TimNas U-19. Siapa lagi kalau bukan orang dengan pemilik nama Ravi Murdianto. Hidungnya yang kayak perosotan anak TK itu lho yang bikin dia sampai terkagum-kagum. Dia bakal ngebela-belain ngelakuin apapun supaya bisa ketemu dan selfie sama Ravi. Termasuk saat itu, karena dia tahu bahwa Ravi tergabung dalam klub MitraKukar.
Oke, hari ini dimulai semenjak pagi hari sebelum berangkat ke kampus. Sebenarnya sih nggak ada rencana apapun ya bakal nyamperin MitraKukar ke Batu. Rencana ini baru dibikin dadakan pada malam sebelumnya. Nah, sebelum berangkat ke kampus, disempet-sempetin deh nulis-nulis apalah itu namanya di kertas HVS putih. Awalnya yang punya ide ini Merita, terus aku langsung keinget sahabat aku, Windy dan teman sesama TL dari Bandung, Nuri yang ngefans banget sama Septian David Maulana, atau yang biasa kita panggil David yang juga tergabung dalam klub MitarKukar. Akhirnya aku juga ikut-ikutan menggores spidol permanen di atas kertas HVS khusus untuk mereka berdua.
Kita berangkat ke Batu usai ujian praktikum di kampus. Jam menunjukkan sekitar pukul 11.30 WIB, tapi cuaca di Malang justru hujan deras. Karena nggak mau buang-buang waktu, akhirnya kita nekat hujan-hujanan sampai ngerelain seragam aku kotor. Emang sih kita masih pakai jas hujan, tapi sialnya aku nggak bawa jaket.
Sampai di sana kita nggak langsung masuk gitu aja. Merita turun dari motor dan langsung nyamperin satpam yang berjaga di depan hotel. Dia ingin memastikan bahwa MitraKukar benar-benar menginap di hotel itu. Oke fiks, kita diperbolehkan masuk. Sumpah, kita kayak bebas aja gitu masuk di hotel. Mau foto-foto kek, lari-lari nggak jelas kek, jungkir balik kek, terserah. Hotel ini memang beda dari hotel-hotel lainnya.
Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, dan kita tahu diri kalau itu adalah jam istirahatnya mereka. Alhasil, kita punya pemikiran bahwa mereka bakal makan di restoran. Jadi, setelah sesi narsis-narsis tadi kita langsung ke restorannya.
Kita sempat ketemu sama salah satu pelayan restoran di sana dan tanya apakah pemain MitraKukar lagi makan? Apakah kita bisa masuk untuk ketemu mereka? Dan well, kita boleh ketemu mereka tapi harus nunggu di luar. Untungnya hujan udah reda, jadi kita bisa agak santai nunggu di luar. Ya berasa kayak gelandangan yang nggak tentu arah gitu deh, mondar-mandir di depan hotel sambil terus meringis ke setiap orang yang lewat dan ngelihatin kita.
Yeay, nggak lama, Gavin keluar dari restoran. Merita yang tahu itu langsung mencegat dia dan minta foto bareng. Emang ya, nih anak nggak bisa jauh-jauh dari cowok yang punya hidung kayak perosotan anak TK. Sayangnya, aku nggak nyimpan foto dia sama Gavin, jadi aku nggak bisa nunjukin.
Selang beberapa menit, si David nongol. Sepertinya sih dari kamarnya yang bakal menuju ke restoran buat makan. Buru-buru aku langsung nyamperin David dan ngeluarin kertas HVS yang udah aku siapin tadi pagi. Nggak mau rugi, aku ngambil kesempatan buat foto bareng David, karena waktu TimNas U-19 ke Kediri nggak sempat foto sama dia.
*ini ku persembahkan untuk sahabatku tercinta, Windy
*ini
ku persembahkan untuk teman TL ku di Bandung, Nuri
Sekitar pukul 13.00 WIB kali ya,
kita denger ada suara ketawa dari dalam resto. Nih anak, maksudnya Merita udah tremor alias deg-degan aja kalau-kalau
yang kelaur itu Ravi. Ternyata sinyal-sinyal dari Merita benar juga. Ravi
keluar resto bareng sama Mahdi dan satu pemain MitraKukar lainnya. Nggak mau
basa-basi alias buang-buang waktu, akhirnya kita cegat deh tuh si Ravi. Merita
jelas banyak menangnya, karena dia minta berulang-ulang buat foto sama Ravi,
nggak ketinggalan pula kertas HVS putih yang udah dia siapkan pagi harinya.
Sayangnya lagi, aku nggak nyimpan foto mereka berdua. Iyalah, orang ambil
fotonya pakai HP Merita mulu, hehehe… Dan well,
lagi-lagi aku nggak mau kehilangan kesempatan gitu aja. Akhirnya aku juga
ikutan foto bareng sama Ravi. Oh iya, juga sama Mahdi yang kebetulan lagi
nungguin Ravi.
“Jangan dekat-dekat lho! Jangan
dipegang-pegang!”
Gitu kali ya kalimat yang ku ingat
dari salah satu official MitraKukar
yang kebetulan sempat lewat ketika aku hendak foto bareng Mahdi. Itu pun juga
dibarengi ketawa-ketawa dari beberapa official
yang lewat, dan tentunya juga Ravi, Mahdi, sama salah satu pemain MitraKukar.
Aku mah cuma nyengir doang, hehehe…
Udah deh, sampai situ doang tujuan
kita ke Batu. Nggak ngobrol, nggak apa. Emang sih, rugi juga udah hujan-hujanan
dan nunggu mereka cukup lama tapi cuma foto doang. Tapi seenggaknya ada
kenangan tersendiri gitu.
Rasa-rasanya aku kayak nggak punya
pendirian ngefans siapa gitu ya. Jangan salah, aku mah menggunakan kesempatan
yang ada aja. Karena sejujurnya aku ngefansnya sama Putu Gede. Sayang, dia
gabung di klub Persebaya dan belum pernah ke Malang lagi setelah TimNas U-19
bubar. Jadi belum sempat ketemu lagi.
Oh iya, satu lagi. sewaktu aku sama
Merita mondar-mandir di depan resto, nggak sengaja ada salah satu pemain
MitraKukar yang senyum ke kita. Senyumnya tuh ramah banget, berasa melting gitu aja aku. Ini bakal aku
keluarin di part selanjutnya, hehehe…
Aku mau😂😂
BalasHapushahahaa... demi apapun aku baru sadar ada komentarmu...
Hapusnext time ya kalau ketemu lagi :D