Langsung ke konten utama

PDKT

            Istilah PDKT mungkin sudah nggak asing lagi kali ya di telinga kalian? Iya, masa pendekatan terhadap lawan jenis sebelum akhirnya resmi jadian. Emang sih masa PDKT itu adalah masa-masa yang paling indah. Tapi ya jangan GR alias kebawa perasaan dulu sih, karena akibatnya jadi kamu sendiri yang sakit akibat patah hati.
            Setiap hari komunikasi, ya walaupun proporsinya nggak terlalu sering alias nggak setiap jam dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tapi kehadirannya yang secara tiba-tiba dan sok akrab yang bikin kita, oh bukan, maksudnya aku jadi langsung baper alias bawa perasaan.

            Doi adalah salah satu teman lamaku jaman SMA, tapi beda sekolah. Lebih tepatnya sih teman organisasi yang dipertemukan di sebuah acara besar organisasi tersebut.
            Eh, sebelum aku lanjut ini cerita, dia bakal baca nggak ya? Ah, tapi sebodo amat deh. Mau dia stalking, mau dibaca atau nggak, bahkan gimana pun reaksinya entar kalau sampai baca, aku nggak peduli. Rasanya tuh ya, udah capek jadi cewek yang terlalu baik.
Kebayang nggak sih rasanya yang dulunya jarang bahkan hampir nggak pernah ngobrol jadi sok akrab gini? Pertemuan kita dulu udah berlangsung dua tahun yang lalu. Selepas acara besar tersebut, nggak pernah yang namanya komunikasi lagi. Jelas heran dong kalau tiba-tiba sekarang dia jadi sok akrab gitu.
            Pernah setengah tahun yang lalu dia tiba-tiba kirim pesan ke aku lewat media sosial yang kita sebut facebook. Nggak usah ditanyalah basa-basinya kayak gimana. Jelas pertama nanyain kabar. Pertanyaan yang klise memang, tapi aku nganggap itu adalah hal yang biasa. Dan dari beberapa percapakan kita, hal yang bikin aku shock adalah balasan terakhirnya. Emotion love yang aku nggak ngerti apa maksudnya. Hingga pada akhirnya itu adalah komunikasi terakhirku sama dia.
            Beberapa bulan setelah komunikasi itu, aku nggak sengaja tahu kalau dia udah punya pacar. So what gitu. Aku biasa aja dan nggak mikir macam-macam. Emang aku siapa dia?
            Bla…bla..bla..bla..bla… tepat enam minggu yang lalu dia ngechat aku lewat BBM. Kali ini bukan pertanyaan klise lagi, tapi lebih tepatnya dia kasih komentar tentang statusku di BBM. So, dari situ komunikasi kita terjalin lagi. Untuk yang ini dia udah berani sampai ngucapin selamat malam buat aku sebelum tidur. Gimana nggak bikin baper coba? Dari situ aku mikir, “Nih anak emang udah putus sama pacarnya?”
            Bukan aku namanya kalau nggak stalking buat ngilangin rasa penasaranku. Setelah sekian hari aku cari info lewat media sosial, akhirnya aku pastikan dia memang jomblo, alias udah putus sama pacarnya.
            Tepat lima minggu yang lalu dia ngechat aku lagi buat ngajak jalan. Gimana nggak bikin tambah baper lagi? Emang sih pada dasarnya aku gampang banget baper, jadi jangan salahin aku kalau terlalu berharap sama dia.
            This is doi, seorang cowok yang punya tampang oke, pintar (jelas lah, dia salah satu mahasiswa di kampus yang termasuk 10 kampus terbaik di Indonesia), dan berjiwa sosialisasi (dia pernah cerita kalau juga anak BEM dan HIMA). Cewek mana coba yang nggak tertarik sama dia?
            Oke, dan baru satu bulan yang lalu ajakan jalan dia aku turuti. Biasa aja sih, cuma makan siang. Bukannya PD, tapi kalau aku boleh menilai terdapat perbedaan dari chat-chatnya dia dengan kenyataan aslinya. Di chattingan aja dia sok-sok gombal dan bikin baper, padahal kenyataannya kalau lagi ngobrol face to face gitu, dia kelihatan kikuk banget. Selain itu obrolan kita juga udah mulai menjurus ke soal pacar. Siapa yang mulai nggak curiga coba? So, boleh dong kalau aku mengambil kesimpulan dia tertarik sama aku?
            Aku udah pernah beberapa kali ngalamin hal semacam ini, tapi hanya berakhir di chat aja. Tapi itu cukup bikin sakit hati banget. Apalagi ini yang sampai ngajak jalan? Berdua lagi? Kalau kali ini sampai terulang lagi ngepatahin hati aku, udah benar-benar keterlaluan banget. Ya bukan berarti aku yang punya sifat sabar dan baik (banyak yang bilang gitu) terus dijadikan bahan percobaan semacam ini kan?
            Huuuffftt…. Sadar dong Ros, kalian nggak punya hubungan apa-apa. Mau marah pun juga nggak ada gunanya kan? Jadikan aja pelajaran kalau kali ini sampai bikin kamu nangis lagi! Itu sudah menjadi hal yang biasa. SEMANGAT, Ros!

***

Aku nggak tahu, apa ini sudah bisa disebut PDKT? Harusnya PDKT itu bikin kita melayang-layang setiap hari. Ngeyakinin kita terhadap perasaan yang ada di dalam hati buat si doi. Tapi ini apa? Sesekali dia emang bikin melting, tapi sedetik kemudian juga bikin badmood.
            So, apa dia sengaja pakai sistim tarik ulur atau memang nggak cuma aku saja yang didekati? Atau bahkan dia sengaja ngetes aku bakalan nyari dia apa nggak, gitu?
            Kalau boleh jujur, aku orangnya nggak suka ruwet, apalagi digantungin kayak gini. Ke-PD an? Oke, aku akui aku mulai suka sama dia dan menganggap dia juga punya perasaan yang sama ke aku. Tapi aku juga nggak suka dengan cara PDKT semacam ini. To the point ajalah, kalau suka ya suka, kalau nggak ya nggak! Jangan terlalu banyak cari info dan kode-kode dari aku. Karena pada kenyataannya aku sudah dua tahun lebih sendiri alias menjomblo.
            Dan ya, jikalau aku boleh jujur, aku orangnya memang pemilih sekarang. Kebayanglah rasanya punya umur yang semakin tua. Jelas ini bukan lagi saatnya main-main dengan perasaan, apalagi cinta. Mungkin kelihatannya banyak yang deketin, termasuk mantan yang pernah ngajak balikan. Tapi so what gitu, aku akan cuek kalau memang aku nggak tertarik sama sekali. Aku nggak mau bikin mereka baper apalagi sampai mikir aku nge-PHP in mereka. Dan kalau aku memang tertarik dan suka, aku bakal jaga komunikasi dan perasaan dengan mengirim kode-kode sederhana yang seharusnya mereka tahu. Sayang, nggak banyak cowok yang cepat peka. 

***

            Rasanya sakit, sakit banget. Harus ya aku diperlakukan seperti ini? Setelah bersusah payah bikin aku jatuh cinta dengan kedatangannya yang tiba-tiba, sok akrabnya, sampai gombalan-gomabalannya terus langsung dijatuhkan kayak gini? Seolah rasanya sudah berbeda. Apa daya tariknya terhadapku sudah berubah? Atau memang benar bukan hanya aku yang dia dekati?
            Entah mengapa rasa sakit ini sama seperti ketika aku di PHP sebelumnya sampai ditinggal balikan sama mantan. Memang sih doi nggak ada, atau lebih tepatnya belum ada tanda-tanda balikan sama mantannya atau pun sudah punya pacar baru. Tapi sekali lagi, tahu sendirilah rasanya yang sudah diterbangin ke atas, secara perlahan diturunin kayak gini. Ibaratnya kamu lagi enak-enak makan coklat kesukaanmu, tapi tiba-tiba direbut gitu aja. Kesel banget!
            Aku sampai nggak ngerti gimana jalan pikirannya dia. Setega itukah sama cewek? Aku nggak yakin dia pakai sitem tarik ulur sama aku. Dan tepatnya aku juga nggak yakin dia deketin aku karena memang suka. Apa aku benar-benar cuma dijadikan dia pelarian atau sekedar mengisi kekosongan hatinya?
            Sekali lagi, rasanya sakit banget!

***

            Thanks buat kamu yang sempat ngisi hati aku walau sejenak. Maaf, aku cuma bisa nuangin uneg-uneg aku ya lewat tulisan. Dengan begitu, beban yang aku pikul setidaknya akan terasa ringan.

            Tapi, yaudahlah ya. Ngapain sih galau-galau karena beginian? Toh pada kenyataannya aku juga belum dibolehi pacaran. Lagipula dalam agamaku, pacaran itu dilarang. So, ditunggu aja lah ketika tepat umurku nanti siapa yang bakal ngelamar aku duluan untuk dinikahi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu

Mengenalmu adalah keberuntunganku Keberadaanmu adalah semangatku Senyumanmu adalah bahagiaku Tatapanmu adalah jantungku Melihatmu sendiri ku merasa sedih Melihatmu bersamanya ku cemburu Di dekatmu ku menjauh Jauh darimu ku rindukanmu Tak pernah ku tahu apa yang sebenarnya ku rasakan?! Perasaan ini sulit ntuk ditebak, Ku hanya ingin kau tahu.. Bahwa aku menyayangimu

Senja

Senja. Apa sih yang aku tahu tentang senja? Cuma langit berwarna jingga kemerah-merahan yang muncul ketika sore hari menjelang Magrib. Apanya yang istimewa? Nggak ada sama sekali hingga senja itu sendiri tiba-tiba masuk ke dunia kecilku dan merubah semua pemikiranku.             Banyak orang yang bilang bahwa senja itu adalah salah satu anugrah Tuhan yang begitu indah. Aku mulai setuju pendapat itu, walau sebenarnya aku belum pernah benar-benar melihat secara langsung proses tenggelamnya matahari.

Perjuangan Bertemu TimNas U-19 di Kediri

            Halo… Aku mau berbagi pengalaman ketika ingin bertemu dengan TimNas U-19 saat tour nusantara jilid 2 di Kediri tanggal 4 Juli 2014 kemarin . J Perjuangan dimulai sejak tanggal 1 Juli 2014 sore hingga tanggal 5 Juli 2014 siang saat TimNas berangkat lagi ke Malang untuk melanjutkan tour nusantaranya.