Langsung ke konten utama

Di Balik SCM Cup 2015 Part 3

17 Januari 2015

            Emang official yang baik. Kita berdua dikasih tahu info lagi kalau MitraKukar bakal ngadakan sesi latihan pagi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Karena nggak mau kehilangan kesempatan dan mumpung MitraKukar lagi ada di Malang, kita pepet aja terus mereka. Jarang-jarang kan? Hehehe…
            Pagi sekitar pukul 07.30 WIB kita berangkat ke Kepanjen. Lumayan jauh juga sih ternyata dari Kota Malang, mungkin memakan waktu sekitar 1 jam lebih buat sampai sana. Bahkan kita sempet ragu sama jalan yang kita lewati, maklum cuma ngandalin google map.
            Sesampainya di sana, kita nggak langsung ketemu mereka. Kita sempat ragu juga sih, karena nggak ada bis yang terparkir di area parkiran. Akhirnya kita turun dari motor dan mencoba mengelilingi stadion. Ada beberapa pintu stadion yang dibuka karena untuk keluar masuknya kru SCTV yang nyiapin turnamen SCM Cup tersebut. Karena penasaran, kita ikutan masuk. Lebih tepatnya ngintip sih, soalnya seperti benar-benar disterilkan itu stadion. Jadi orang-orang tertentu gitu yang boleh masuk. Tapi alhamdulilllahnya, kita diperbolehkan masuk dan duduk di kursi dekat lapangan atas izin salah satu kru SCTV.
            Satu hal yang bikin kita kaget adalah ternyata bisnya juga ikutan masuk ke lapangan. Pantas aja di area parkir nggak kelihatan. Tapi ya masa bodo lah, kita langsung cus duduk di kursi pinggir lapangan. Ngelihat sesi latihan klub MitraKukar sampai selesai.

*iseng jepret aja sih

            Usai latihan, aku langsung ditinggal aja gitu sama si Merita. Dia nyamperin Ravi ke tengah lapangan yang lagi duduk-duduk dan ganti sepatu. Yaudah deh, aku cuma duduk-duduk nggak jelas, jepret si David yang lagi di dekat aku sama pemain-pemain lainnya, sambil nungguin Merita selesai ngobrol sama Ravi.
            Kalau menurut cerita Merita, si Ravi sempet shock atas kedatangannya yang ngikutin Ravi mulu. Katanya sih, Ravi bilang, “Kamu lagi,” ke Merita dengan logat jawanya. Dan semenjak itulah Merita sama Ravi jadi akrab. 
            Jujur, sebenarnya aku pengen foto bareng lagi sama kak Dibyo, tapi malu. Lagian juga nggak ada yang ngefotoin. Kalau pun mau selfie, ponselku waktu itu masih nggak ada kamera depannya. Alhasil, ya aku tahan dulu.
            Nggak berhenti di situ, karena aku nggak mau rugi karena nggak dapat apa-apa udah sampai ke Stadion Kanjuruhan, akhirnya aku manggil Dinan yang kebetulan lewat di depanku. Kebetulan pula Merita udah selesai ngobrol sama Ravi, jadinya aku minta tolong dia buat ngefotoin aku sama Dinan. Yah itung-itung ngambil kesempatan lah, karena waktu di Kediri juga belum sempat foto bareng Dinan.

*diam-diam ngambil foto


            Oiya, satu lagi yang terakhir di tanggal ini. Merita kayaknya emang nggak bisa jauh dari yang bening-bening. Kebetulan Gavin adalah orang terakhir yang masih dipinggir lapangan ketika semuanya udah masuk bis. Dan lagi-lagi dia minta selfie bareng Gavin. Eh, nggak tahunya ternyata Gavin sempat upload foto bareng Merita waktu usai nonton basket itu di akun instagramnya. Otomatis, Gavin juga sampai hafal sama wajah Merita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu

Mengenalmu adalah keberuntunganku Keberadaanmu adalah semangatku Senyumanmu adalah bahagiaku Tatapanmu adalah jantungku Melihatmu sendiri ku merasa sedih Melihatmu bersamanya ku cemburu Di dekatmu ku menjauh Jauh darimu ku rindukanmu Tak pernah ku tahu apa yang sebenarnya ku rasakan?! Perasaan ini sulit ntuk ditebak, Ku hanya ingin kau tahu.. Bahwa aku menyayangimu

PHP Maksimal

Dear , diary …             Pernahkah kamu merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta, meski bukan untuk yang pertama kalinya? Pernahkah kamu merasakan betapa bahagianya kamu ketika dia yang kamu cintai merespon baik perasaanmu? Sungguh, aku bisa merasakan layaknya melayang ke udara menuju langit ke tujuh. Lebay ? Ya, aku akui itu. Ini berawal dari sebuah hamparan rumput hijau yang luas, dimana banyak para pemain sepakbola sedang menjalankan rutinitas latihannya.             Diary , pernahkah terpikir olehmu bagaimana seseorang bisa jatuh cinta hanya karena kekocakannya di media sosial? Belum pernah sekali pun kamu bertemu langsung dengannya? Percayakah kamu dengan hal itu? Percaya tidak percaya, aku telah mengalaminya.

Seandainya

Seandainya ku tak melihatmu.. Aku takkan pernah mengenalmu, Seandainya ku tak mengenalmu.. Aku takkan pernah mengagumimu, Seandainya ku tak mengagumimi.. Aku takkan pernah punya perasaan cinta dan sayang kepadamu, Dan seandainya ku tak punya perasaan tersebut.. Aku tak akan pernah tersakiti olehmu !! Dan 1 hal yang harus kamu tau !! Aku punya segenggam cinta di hati yang tulus untukmu…